Friday, July 12, 2013

BERBUKA DENGAN PANNA COTA

          Setelah pada hari - hari pertama berbuka dengan menu wajib yaitu kolak, maka pada sore hari ini aku membuat pannacota untuk berbuka. Pannacota untuk berbuka puasa? Kenapa tidak? Pannacota sejatinya adalah dessert (makanan penutup). Tapi karena rasanya yang manis legit serta dingin segar, maka tak ada salahnya untuk berbuka puasa. Dan nyatanya memang cucok! Manis, dingin, lembut di lidah dan kerongkongan....
         Kali ini kita buat sendiri pannacota kita dengan bahan - bahan yang ada di sekitar. Membuatnya simpel, eh... lebih tepatnya susah - susah gampang. Hanya perlu telaten saja. Kita buat yuk!
         Kalau pannacota aslinya dimakan dengan rose syrup dan taburan biji buah pomegranate (halah! Delima gitu loh keekk....), maka resep yang akan kita buat kali ini adalah :

PANNACOTA SAUS STRAWBERRY

Gb. Pannacota saus strawberry

Bahan : 
- 450 ml krim kental
- 650 ml susu cair
- 250 gr gula pasir
- 200 gr white chocolate serut kasar
- 50 gr bubuk gelatin
- 100 ml air dingin
- 1/2 sdt ekstrak vanila

Saus strawberry :
- 250 gr strawberry, cincang kasar
- 250 ml air
- 200 gr gula pasir

Cara membuat :
Pannacota :
- rendam bubuk gelatin dalam air dingin, sisihkan
- panaskan susu, krim kental dan gula pasir dengan api sedang sambil diaduk - aduk hingga gula larut
- matikan api, masukkan gelatin, coklat serut dan ekstrak vanila, aduk sampai larut dan rata
- tuang dalam cetakan/mangkuk puding diameter 8 cm
- dinginkan dalam lemari es sampai beku lebih kurang 4 jam
- keluarkan dari cetakan, hidangkan dengan saus strawberry
Saus strawberry :
- blender 2/3 bagian strawberry dengan air dan gula sampai lembut
- masak di atas api sedang sambil diaduk - aduk hingga mendidih
matikan api, masukkan sisa strawberry cincang dan didihkan kembali, dinginkan

Untuk 8 porsi

Selamat berbuka!!!


Sunday, July 7, 2013

DIENG CULTURE FESTIVAL : Eksotisme Tanah Khayangan

       


Gb. Peserta Jalan Santai bersiap bersama
maskot FSB (Bimo-kanan) dan Visit Jateng (kepodang-kiri)
          Dieng, sebuah kawasan yang berada lebih dari 2000m dpl. Merupakan dataran tertinggi di Indonesia yang masih dihuni manusia. Kawasan Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif. Boleh dikatakan bahwa Dieng adalah gunung berapi raksasa yang memiliki beberapa kepundan kawah. Ketinggian desa - desa di puncak dataran tinggi ini, beberapa di antaranya  berada di ketinggian 2093 - 2263 dpl (Puncak Sikunir). Ini berarti bisa lebih tinggi dari lapisan awan genus Stratus di langit. Hal inilah yang menjadikan Dieng sering disebut sebagai "Negeri di Atas Awan". Sebuah kawasan menarik untuk dikunjungi, baik untuk tujuan wisata, pendidikan maupun penelitian, karena banyaknya peninggalan purbakala, budaya, kondisi dan kekayaan alamnya. Banyaknya kawasan menarik untuk dikunjungi, membuat satu hari tak cukup untuk sebuah perjalanan di kawasan ini. Bila ingin lengkap, paling tidak tiga hari dua malam, karena masih ada beberapa kawasan yang hanya bisa dikunjungi dengan jalan kaki. Dan berwisata ke Dieng adalah hal yang tidak pernah menjemukan. Penulis sendiri yang sudah berkali - kali ke Dieng (he..he..he.. Maklum, tinggal di Banjarnegara dan sering ada teman yang minta diantar ke sana), tak pernah bosan dengan perjalanan ke Dieng.
Gb. Jadual DCF terpampang di depan
gedung pertemuan Soeharto Witlem
           Kawasan Dieng terletak di dua Kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Wilayah ini lebih dari 70% ada di kawasan Banjarnegara, tapi karena aksesnya lebih mudah dari Wonosobo, maka Dieng lebih dikenal sebagai wilayah Wonosobo. Okay! Tak masalah.. Yang penting bagaimana kawasan ini bisa dikelola oleh kedua Kabupaten agar mampu memberi kesejahteraan pada penduduknya.
        Pada kesempatan ini, penulis tidak akan mengupas daerah wisata Dieng secara keseluruhan. Penulis hanya akan mengulas sedikit tentang Dieng Culture Festival (DCF)  ke - 4 yang baru saja diselenggarakan pada hari Sabtu - Ahad, 29 - 30 Juni 2013 yang lalu. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin Pemkab Banjarnegara untuk melestarikan berbagai atraksi budaya dan mengenalkan Dieng sebagai tujuan wisata Banjarnegara ke masyarakat nasional maupun internasional. 
           DCF dibuka pada tanggal 29 Juni 2013 oleh Bupati Banjarnegara. Pembukaan ditandai dengan pelepasan lima buah balon raksasa ke langit Dieng, kemudian dilanjutkan dengan jalan santai yang diikuti oleh ratusan masyarakat Banjarnegara. Kegiatan dipusatkan di halaman Gedung Pertemuan Soeharto - Witlem yang legendaris. Cuaca yang mendung sangat menguntungkan peserta jalan santai yang menempuh jarak sekitar 4 km mengitari kawasan candi Arjuna melalui Museum Purbakala Kailasa. Sepanjang perjalanan, peserta dapat melihat pemandangan dan kawasan wisata yang cantik di Dieng. 
Gb. Kawasan Candi Arjuna dilihat dari ketinggian.
           Finish mengambil lokasi yang sama dengan pemberangkatan. Sesampai di garis finish, peserta berkumpul di halaman dalam gedung Soeharto - Witlem. Acara dilanjutkan dengan penyerahan "ubarampe" (ah...semacam sajen kali ya..) pada sesepuh kawasan Dieng untuk dilakukan prosesi awal dimulainya upacara pemotongan rambut gimbal sebagai puncak kegiatan yang akan diselenggarakan hari Ahad tanggal 30 Juni 2013 di kawasan Candi Arjuna. Setelah sajen diterima, para sesepuh melanjutkan dengan ritual do'a - do'a memohon kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan. Sementara di sekitar panggung yang disediakan, diadakan pengundian doorprize untuk peserta jalan santai. 
         Upacara pemotongan rambut gimbal sendiri merupakan tradisi turun temurun masyarakat Dieng. Di mana anak yang akan dipotong rambut gimbalnya, dipercaya sebagai anak - anak istimewa titisan para dewa. (weleh..weleh..). Rambut gimbal ini terjadi dengan sendirinya dan tidak semua anak yang lahir di Dieng memiliki rambut gimbal. Rambut ini akan muncul ketika anak masih bayi, saat dicukur rambutnya, maka anak akan sakit dan selanjutnya rambutnya tumbuh menggimbal. (oops!). Rambut gimbal ini baru akan dipotong bila si anak sudah menginginkannya. Jadi, atas permintaan si anak. Dan ada satu syarat yang harus dilaksanakan oleh orang tua, bahwa semua permintaan si anak saat akan dipotong rambutnya harus dituruti. Untung gak ada yang minta yang aneh - aneh. he...he..he... Paling anak minta dibelikan sepeda, kambing atau barang lainnya. Yang paling berat kalau anak minta ditanggapkan wayang kulit. perlu biaya besar. Dan biasanya anak minta dicukur rambutnya pada usia 7 - 9 tahun. 
Gb. Para sesepuh dengan sajennya

Gb. Prosesi do'a di kompleks candi Arjuna

Gb. Anak berambut gimbal dengan ayahnya


Gb. Salah satu group kesenian mempersiapkan diri
untuk tampil







Gb. Salah satu stand cinderamata (kaos)



Gb. Stand batik Gumelem, batik khas Banjarnegara



Gb. Bebagai pertunjukkan kesenian memeriahkan acara



          Setelah prosesi do'a dan penarikan undian, maka acara akan dilanjutkan pada malam hari yaitu penyalaan lampion dan pertunjukkan wayang kulit. Selama waktu menunggu itu, pemgunjung disuguhi berbagai atraksi kesenian khas dari daerah Dieng. berbagai kelompok kesenian menampilkan kebolehannya di halaman yang luas itu. Di sekitar lapangan juga terdapat stand - stand yang menjual cinderamata dan oleh - oleh khas Banjarnegara. Ada juga pertunjukkan musik dangdut.
          Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan penyalaan api unggun untuk acara membakar jagung bersama. Ada sekitar 12 pembakaran jagung yang disediakan yang masing - masing panjangnya dua meter. Berkarung - karung jagung manis disediakan gratis oleh panitia untuk dibakar dan dinikmati bersama - sama oleh pengunjung. Suasananya ramai sekali. Tentu saja lebih banyak pengunjung yang tidak kebagian jagung karena jumlah pengunjung yang jauh lebih banyak dari jumlah jagung yang disediakan.
       Bersamaan dengan acara bakar - bakaran jagung, eh... di panggung yang disediakan ditampilkan life music. Campur aduk, dari pop sampai dangdut. Kemudian dilanjutkan dengan penyalaan lampion - lampion kertas yang diterbangkan di langit malam Dieng, diikuti dengan pesta kembang api. Acara ditutup dengan pagelarang wayang kulit.
         Aku sendiri bersama beberapa teman, menghabiskan waktu untuk melihat beberapa obyek wisata, yaitu kawah Sikidang dan telaga Merdada. Ada banyak sekali obyek wisata di kawasan Dieng, mulai Tuk Bimo Lukar sebagai mata air asalnya sungai Serayu, telaga (Warna, Pengilon, Merdada, dll), kawah (Candradimuka, Sikidang dan kawah - kawah kecil lainnya), sumur Jalatunda, gangsiran Aswotomo, Dieng Theathre, Museum Purbakala Kailasa, Kompleks Candi Arjuna dan lain - lain. belum lagi kawasan agro yang juga mulai diminati sebagai agrowisata.
         Untuk penginapan, di Dieng ada banyak hotel dan homestay. Biasanya wisatawan lebih suka menginap di homestay. Dan selama DCF ini, seluruh hotel dan homestay full booked beberapa bulan sebelumnya.
          Makanan? Hmmmm... Ada mie ongklok dan tempe kemul. Aku sendiri tidak suka mie ongklok yang kuah maizenanya mirip lendir itu. Tapi kata para penggemar, mie ongklok cukup lezat untuk dinikmati di udara dingin Dieng. Biasanya dilengkapi dengan sate sapi manis dan tempe kemul, yaitu tempe goreng dibalut tepung yang lebar di pinggirnya dan digoreng kering. Hangat - hangat dinikmati bersama segelas kopi panas bisa mengusir hawa dingin. Tapi begitu diangkat dari penggorengan, baiknya segera dinikmati, karena masakan akan segera dingin bila bersentuhan dengan udara luar. Aku lebih suka memilih mie goreng atau nasi goreng di salah satu warung makan di sana. Oops! Porsinya jumbo! Setelah dilakukan editing untuk sayurnya, akhirnya bisa habis juga. Udara dingin membuat kita pengennya makaaaaannnn terus. Dan untuk mengganjal perut, di banyak tempat banyak dijual kentang goreng. kentang yang merupakan komoditi sayuran khas Dieng ini digoreng dan dimakan hangat dengan taburan bumbu yang disukai. Atau bisa juga dimakan tanpa bumbu. Kentang varietas khusus untuk keripik ini sudah gurih.
Gb. Panggung pertunjukkan wayang kulit
        Selain itu, di Dieng terkenal juga dengan Purwaceng-nya. Minuman yang berasal dari tumbuhan Purwaceng yang di Indonesia konon hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng. (belum cari konfirmasi...halah!) :D
         Purwaceng ini ada yang dijual dalam bentuk serbuk herbal aslinya, ada juga yang sudah diolah dicampur kopi, susu, jahe, dan lain. -lain. Purwaceng ini katanya berkhasiat untuk menjaga stamina dan kesehatan. Juga memiliki efek afrodisiak. (katanyaaa....). Aku sendiri lebih suka Purwaceng kopi susu yang kalau diminum terasa hangat di badan. Sangat cocok untuk Dieng yang pada waktu - waktu tertentu suhunya bisa mencapai nol derajat celcius, bahkan minus! Ini menyebabkan di Dieng pada saat - saat tertentu bisa dijumpai turunnya salju yang oleh masyarakat setempat disebut "bun upas". Ini merupakan musuh petani sayur, khususnya kentang. tanaman akan membusuk bila terkena salju.

Gb. Kompleks Candi Arjuna

Gb. Mie Goreng spesial dengan porsi jumbo!


Gb. Kompleks Kawah Sikidang




Gb. Kawah Sikidang yang mendidih.




Gb. Purwaceng serbuk herbal

Gb. kentang goreng

Gb. Siap - siap membakar jagung

Gb. Berebut membakar jagung

Gb. Lampion di langit Dieng

Gb. Kabut menyelimuti telaga Merdada. So romantic...!
             Itu acara hari pertama DCF. Untuk acara hari kedua, akan diisi puncak kegiatan yaitu pemotongan rambut gimbal yang pada tahun ini diikuti oleh lima orang anak. Pertunjukkan kesenian masih akan terus berlangsung dan acara akan ditutup pada malah marinya dengan pertunjukkan musik jaz yang bertajuk "Jazz di Atas Awan". Wkwkwkwkwkwk..... Puluhan group musik Jazz sudah menyatakan diri akan mengikuti konser ini. (info dari panitia).
             Untuk oleh - oleh khas Dieng, ada manisan carica (sejenis pepaya yang hanya tumbuh di Dieng), keripik kentang, aneka keripik jamur, jipang ketan, klathak Batur (makanan dari tepung terigu dan digoreng seperti keripik dengan rasa gurih pedas dan tentu saja Purwaceng aneka rasa.
             Demikian sekelumit tentang DCF yang rencananya akan dilaksanakan tiap tahun. Semoga Pemkab bisa makin kreatif mengemas kegiatan ini sehingga makin menarik pengunjung untuk datang ke Dieng. Karena dari informasi beberapa pengunjung yang sempat kita wawancarai (yaelaaa, kayak wartawan aja.... :p), mereka kurang puas dengan penyelenggaraan kegiatan yang menurut mereka kurang melibatkan pengunjung.
        Pengunjung hanya dipaksa untuk manjadi penonton saja. tentu saja tidak sepenuhnya benar, karena pengunjung bisa aktif pada acara bakar - bakaran dan jalan santai, bila mau. Tapi apapun, salut untuk panitia yang sudah bekerja keras untuk menyelenggarakan kegiatan ini. tak ada gading yang tak retak, masukan pengunjung bisa dijadikan pemicu untuk perbaikan di masa mendatang. Bravo panitia! Thanks for your good work!

SEMUA TENTANG AKU


Aku adalah air hujan, dilahirkan dari langit gelap
Berselimut awan pekat, diiring gelegar guruh dan sambaran kilat
Jatuh menghujam tanah gersang, menembus jauh ke dalam bumi
Mengikis bebatuan, bersatu bersama sungai menuju lautan
Tak ada yang mampu menahanku untuk tetap tinggal, tak juga kamu
Takkan terhenti langkahku, walau jauh dan berliku
Sampai kutemui luas samudera, sebagai batas takdirku

Aku adalah akar, menanggung beban pohon dan batang di atasku
Menembus cadas keras, untuk sebuah mata air penghidupan
Bertahan dari terpaan badai, menahan hati agar tak lapuk oleh keletihan
Tak bisa berhenti mencari, tak boleh mati oleh penderitaan
Semua bergantung pada aku, yang terkubur dalam tanah gelap
Bergelut dengan lumpur pekat, digerogoti cacing dan rayap
Terus mencengkeram tanah dengan rasa penat, di batas kekuatanku

Aku adalah jalan panjang penantian, tak berbatas ujung
Dua sisinya beriringan, tapi tak sejalur, tak pernah saling bertemu
Mengantar banyak cerita, menyimpan berjuta kisah di tiap jengkalnya
Menyaksi banyak luka, regang kematian dan derai air mata
Menahan setiap kepongahan, kesombongan manusia akan akalnya
Membeban di kedua bahuku, akan keinginan menaklukkan waktu
Terus berjalan tanpa akhir, tak henti sampai batas anganku

Aku adalah kesunyian, suara teriakan tanpa gaung
Aliran sungai kering di atas padang tandus, penuh bebatuan
Tak memberi harap hidup, ditinggalkan para musafirnya
Dalam kesendirian, menapaki ruang hampa yang membingungkan
Tanpa udara, tanpa nafas dalam kehidupan yang makin pengap
Kekosongan jiwa, membisu dalam diam yang berkepanjangan
Aku adalah keterdiaman, sampai batas kelelahanku


Gumiwang, Ahad, 14 November 2010

Saturday, July 6, 2013

SAVOURY BREAKFAST PUDDING

       Ini merupakan salah satu pudding panas yang sering digunakan untuk sarapan. Sangat praktis membuatnya dan kandungan nutrisinya cukup untuk start pembakaran energi pagi hari. Bisa juga dibawa untuk bekal. Anak - anak sangat suka. Hanya saja, kurang nikmat bila disantap sudah dalam keadaan dingin.

Satu resep untuk 20 buah.

Gb. Savoury Breakfast Pudding

Bahan :
- 12 buah croissant ukuran sedang, potong - potong 2 cm sisihkan
-   5 lembar smoked beef. iris memanjang, sisihkan
- 1/2 butir bawang bombay, iris memanjang, sisihkan
- 1 buah paprika hijau, iris korek api, sisihkan
- 100 gr keju cheddar, parut, sisihkan

Adonan telur :
- 8 butir telur kocok lepas
- 150 ml krim kental (cooking cream)
- 1 sdm garam halus
- 1 sdm pala bubuk
- 1/2 sdm lada bubuk

Cara membuat :
- Adonan telur : campur kocokan telur dengan krim kental, masukkan garam, pala dan lada bubuk,  aduk rata, sisihkan
- atur croissant di dasar loyang aliminium kecil ukuran 10cm
- letakkan di atasnya berturut - turut smoked beef, bawang bombay dan paprika
- siram dengan adonan telur sampai penuh dan taburi keju cheddar di atasnya
- letakkan di atas loyang yang sudah diberi sedikit air
- panggang dengan api bawah selama 45 menit sampai matang, pindah ke api atas 5 menit sampai kecoklatan
- angkat dan sajikan hangat dengan saus sambal

Gb. Dioven di atas loyang yang diberi air (au bain marie)


Selamat mencoba!


TAK PERNAH BOSAN MENYUSURI PANTAI - PANTAI DI GUNUNGKIDUL

Libur telah tiba! Time to traveling!
Gb. Memasuki Kota Wonosari yang asri dan bersih
     
      Untuk kesekian kalinya kita liburan ke pantai. Dan kali ini, pilihan kita adalah pantai di Gunungkidul.  Kita ke sana hari Jum'at, 5 Juli 2013 yang lalu. Tujuan utamanya adalah Pantai Indrayanti, tapi bila ada waktu kita akan menyusuri pantai lainnya. 

Gb. Pantai Indrayanti yang cantik.
           Walaupun sudah berkali - kali, berlibur di pantai di Gunungkidul tidak akan pernah ada bosannya. Satu hari tak akan cukup untuk menyusuri seluruh pantainya. Belum wisata lainnya.
        Kita menginap di Jogja pada malam harinya dan berangkat Jum'at pagi jam 08.00 menuju Wonosari. perjalanan dari Kota Jogjakarta menuju Indrayanti sekitar dua jam. Sengaja kita berangkat pagi agar di jalan tidak macet. Sudah umum kalau liburan sekolah, Jogjakarta selalu macet!
      Perjalanan melalui ringroad utara, kemudian menuju jalan Solo ke arah Prambanan. Sampai sekitar Berbah, kita belok kanan lewat Piyungan menuju Wonosari. Jalan masih sepi, sehingga perjalanan lancar. Setelah memasuki Kota Wonosari, perjalanan dilanjutkan menuju pantai. Sepanjang jalan yang tampak adalah hutan jati dan pegunungan kapur yang tandus, walaupun di sana - sini sudah mulai menghijau. Beberapa kebun singkong dan cabe juga terlihat di sepanjang jalan. Mendekati wilayah pantai, tampak beberapa penjual belalang di pinggir - pinggir jalan. Yup! Belalang. Ada yang mentah, ada yang sudah digoreng. He...he..he... gak berani mencoba. Karenanya kita tidak berhenti di sini. Kita hanya berhenti sebentar untuk membeli sawo. Banyak penjual sawo di pinggir jalan. Sekilo ditawarkan limabelas ribu rupiah. Tapi bisa ditawar kok. Akhirnya dapat sepuluh ribu rupuah sekilonya. Lumayanlah untuk camilan di jalan.
Gb. Klamud yang besar dan segar.
          Akhirnya.... sampailah kita ke pantai Indrayanti. Oops! Walaupun masih terlihat indah, pantai Indrayanti sudah ramai sekali. Tahun 2010 terakhir aku ke sana, masih sepi. Hanya ada beberapa penjual kelapa muda dan jajanan. Sekarang sudah dipenuhi rumah makan dan bahkan penginapan. Suasananya sudah ramai sekali. Tak apalah... 
       Pantai Indrayanti seperti pantai - pantai lainnya di Gunungkidul memiliki garis pantai yang lebar dengan pasir putihnya yang berasal dari koral dan karang. Perpaduan yang sempurna antara pantai dengan pegunungan di sekitarnya, menciptakan pemandangan yang fantastik. Masya Allah! Allahu Akbar. Sungguh, segala yang diciptakan Allah itu pasti indah.
Gb. Tempat yang menyenangkan untuk anak - anak
bermain air dan mencari binatang laut.
         
       


Untuk anak - anak, di sepanjang pantai terdapat daerah yang dangkal yang di bawahnya terdapat karang dan airnya sangat jernih. Karang yang ditumbuhi lumut dan rumput laut ini menjadi tempat persembunyian biota laut yang menakjubkan. Banyak sekali bintang laut berjalan - jalan di atara karang. Ikan - ikan kecil beraneka warna dan kelomang yang selalu jadi incaran anak - anak. Siput laut, gurita keci, gonggong dan lain sebagainya. Anak - anak mencari ikan menggunakan jaring yang banyak dijual di sini. Untuk ukuran kecil Rp 5000,- dan yang agak besar Rp 7000,-. Untuk wadahnya bisa membeli kantong plastik ukuran tiga kiloan dengan harga seribu rupiah setiap enam biji. Kalau sudah asyik mencari ikan, biasanya anak - anak jadi lupa waktu.Tapi hati - hati dengan binatang bulu babi yang juga banyak terdapat di sini. Kalau terkena, kulit akan terasa gatal dan perih.  
Gb. Payung bagi yang takut gosong. :p
          Bagi yang tidak suka berpanas - panasan, bisa menyewa payung dan tikar seharga Rp 20.000,-. Bisa digunakan untuk sekedar duduk - duduk atau tiduran menikmati angin pantai. Bila haus, banyak penjual kelapa muda di sini. Harganya delapan ribu rupiah sebuahnya, tapi dengan ukuran yang cukup besar. Cukuplah untuk menghilangkan haus. 
      Puas di pantai Indrayanti, kita bisa berpindah ke pantai lainnya. Pantai yang sudah lebih dulu dikenal yang merupakan satu garis pantai dengan Indrayanti adalah Baron, Kukup dan Krakal. Dari Indrayanti kita ke Krakal untuk shalat Jum'at. di sini ada masjid yang biasa digunakan untuk shalat Jum'at. Habis shalat Jum'at kita makan siang dulu. Banyak rumah makan yang menyediakan masakan seafood dengan harga relatif terjangkau di sini. Liburan kali ini, aku memilih makan dengan membawa bekal dari rumah. Jadilah kita makan siang dengan bekal yang kita bawa dari rumah berupa nasi, ayam goreng dan sayur oseng dan menggelar tikar di pantai. (mengingatkan pada acara piknik jadul. he... he.. he..).
         
Gb. Berkendaraan menyusuri pantai Krakal
        Di Krakal, angin pantainya sangat kencang. Udaranya juga panas. Untuk menyusuri pantai, kita bisa menyewa mobil kecil dengan tarif Rp 25.000,- setiap tigapuluh menit. Kendaraan yang mirip mobil golf ini akan membawa kita menyusuri pantai tanpa takut kepanasan dan lelah. Di pantai Krakal nyaris tidak ada peneduh. pantainya sangat terbuka, sehingga pada siang hari sangat panas. 
           Dari Krakal kita menuju ke pantai Kukup. Di sini anak - anak melanjutkan bermain air dan mencari binatang laut sampai sore. Waktu yang tepat untuk mencari binatang laut ini pada pagi atau sore hari. Saat siang, mereka bersembunyi di balik batu - batu karang karena panas matahari. Sayang sekali, Kukup, Baron dan Krakal saat ini terlihat sangat kotor dan kumuh. kesan kurang terawat sangat terasa sekali. Sampah berserakan di mana - mana. 
Gb. Adek Menangkap Bintang Laut di Kukup.
              Bila malas mencari sendiri, di Kukup ada penjual ikan hias air laut yang akan menawarkan pada kita dengan harga murah. Ikan Discus Napoleon yang imut berwarna biru kuning sebesar sepuluh senti hanya Rp 15.000,-. Ada juga buntel duren yang bila menggembung akan menampakkan duru - duri di sekujur tubuhnya. Ada juga belut laut yang berwarna hitam atau belang - belang atau warna putih tutul - tutul hitam. Bentuknya mirip ular.     Ada juga binatang - binatang laut lainnya yang lucu dan imut. Rata - rata ikan dihargai lima ribu rupiah per ekor. Adek sempat merengek minta dibelikan. Tapi, siapa yang akan merawatnya? Kasihan ikan - ikan itu kalau akhirnya hanya dibeli untuk mati. Akhirnya cukup puas hanya melihat dan memegang - megang saja. Binatang laut yang berhasil ditangkapnya di pantai, juga dilepas kembali sebelum pulang, kecuali kelomang yang mudah dipelihara. Alkhamdulillah... 
Gb. Bintang Laut yang banyak dijumpai di pantai
Gb. Penjual ikan hias yang banyak dirubung anak - anak 


Gb. Gurita kecil yang banyak ditemukan di lubang - lubang karang

Gb. Ikan buntel duren dan ikan - ikan hias lainnya

Gb. Dua ikan karang menempel pada bulu babi

Gb. Penjual Kelomang dan kandangnya (Rp 1000,-/5 ekor)

Gb. Udang goreng (Rp 50.000,-/kg)

Gb. Keripik Rumput Laut (Rp 5000,-/250gr)

Gb. Ikan Kakap goreng (Rp 25.000/kg)



Gb. Penjual Souvenir (Kaos, kerajinan)
           Untuk ibu - ibu, bisa menunggu anak - anak bermain sambil membeli oleh - oleh. Beberapa oleh - oleh yang bisa dibawa pulang adalah ikan laut. Bisa mentah atau sudah digoreng. Ada udang, lobster, ikan kakap, tongkol, teri, dan sebagainya. Yang paling banyak adalah udang goreng dan rempeyek teri. Ada juga keripik rumput laut. Lumayan untuk camilan. Dan kalau ke Kukup, jangan lupa beli pisang ambon yang khas di sana. Buahnya besar dan manis. Pisang yang ditanam dai daerah kapur. Manisnya khas. Ada juga souvenir berupa kerajinan kerang dan kaos yang murah meriah. Kaos ukuran besar (L, XL) dengan bahan cukup halus dan tebal hanya tigapuluh ribuan. Setelan anak - anak Rp 25,000,- an saja. Boleh ditawar.
Gb. Kukup, mengingatkan pada Tanah Lot di Bali
         Selain Baron, Kukup, Krakal dan Indrayanti, sebenarnya masih ada beberapa pantai yang sayang untuk dilewatkan, yaitu pantai Sundak, Pok Tunggal dan Siung yang masih asli dan sangat indah. Tapi Lokasi pantai ini sangan jauh dan "tersembunyi". Jalan ke sana cukup sulit, sehingga cukup melelahkan  untuk anak - anak. Lagipula hari sudah cukup sore. Pantai _ pantai itu pernah kukunjungi beberapa tahun yang lalu. Eksotis dan romantis, apalagi bila menjelang matahari terbenam. Saat itu masih sepi, entah kali ini. Entar kucari dulu foto - fotonya ya, kalau ketemu aku cerita tentang pantai - pantai itu. Yang aku ingat, di Pok Tunggal ada sebatang pohon yang sangat dijaga oleh masyarakat setempat. Mereka menyebutnya pohon duras. Jangan memanjatnya, atau kita akan kena teguran masyarakat. Di bawah pohon itu sering digunakan untuk pemotretan iklan atau lainnya, karena memang sangat menawan dengan latar belakang pantai berpasir putih dan laut serta langit yang walaupun sama - sama bitu, tapi biru yang berbeda. 
      Melihat pantai - pantai itu, tak salah kalau dikatakan bahwa Gunungkidul memang gudangnya pantai yang indah dan menakjubkan. Hanya bagaimana pemerintah dan masyarakat setempat mampu mengelola dan menjaganya supaya tetap indah dan tetap menarik untuk dikunjungi.
Ah.... Indonesia itu cantik!
            
        

ROADSHOW "FESTIVAL SERAYU BANJARNEGARA" DI TVRI SEMARANG

       Hari Selasa, 25 Juni 2013 yang lalu, di TVRI di adakan roadshow dalam rangka mempromosikan kegiatan FESTIVAL SERAYU BANJARNEGARA. Festival yang baru pertama kali akan diadakan di Kabupaten Banjarnegara ini akan diselenggarakan pada tanggal 24 - 31 Agustus 2013. Roadshow diikuti oleh seluruh Kepala SKPD di Kabupaten Banjarnegara dan sebagai narasumber adalah Wakil Bupati Banjarnegara, Bapak Hadi Supeno dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bapak Azis. Acara ini disiarkan secara langsung dari pukul 18.15 - 19.00 wib.
        Kegiatan Festival Serayu Banjarnegara atau yang sering disingkat FSB ini, diadakan dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Banjarnegara yang jatuh setiap tanggal 22 Agustus. 
Gb. Roadshow FSB di TVRI Semarang
    Berbagai kegiatan telah disiapkan untuk mengisi acara ini. Ada parade budaya yang akan menampilkan budaya dan kesenian - kesenian khas Banjarnegara yang saat ini nyaris sulit dijumpai lagi. Dan untuk ini, telah disiapkan kelompok - kelompok kesenian yang sudah mulai dibina. Ada Gelar Seni yang akan diadakan sepanjang waktu di beberapa tempat, seperti pertunjukkan musik, film indi, kesenian kontemporer, wayang kulit, dari pagi hingga malam hari. Ada juga ekspo produk - produk Banjarnegara dan hasil - hasil pembangunan di Kabupaten Banjarnegara. 
      Sebagai puncak kegiatan adalah acara PARAK IWAK. Acara ini merupakan penyebaran benih ikan yang diambil dari 7 (tujuh) telaga di Dieng dan disebarkan di Sungai Serayu. Benih ikan dibawa dari Dieng dengan iring - iringan kesenian. Kemudian benih diinapkan semalam di Kecamatan Madukara sebelum esoknya disebarkan di Sungai Serayu. Kemudian dilanjutkan dengan pencarian ikan oleh masyarakan yang datang dengan menangkapnya menggunakan tangan kosong (parak). Beberapa ikan telah dipasang tanda khusus untuk mendapatkan hadiah bagi yang berhasil menangkapnya. Kegiatan parak iwak ditutup dengan do'a dan makan bersama dari tenong yang dibawa oleh peserta. disediakan sekitar 7.700 tenong yang masing - masing berisi 10 (sepuluh) takir (nasi rames yang diwadahi daun pisang) untuk makan bersama pengunjung dan seluruh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut.
     Kegiatan FSB akan ditutup dengan acara BANJARNEGARA BERSHALAWAT, yang diharapkan akan dihadiri oleh sebanyak - banyaknya masyarakat dan dipusatkan di alun - alu. Acara ini sebagai permohonan dan do'a agar Kabupaten Banjarnegara senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dan dapat mencapai apa yang dicita - citakan yaitu masyarakat sejahtera, berdaya saing dan berakhlak mulia.
         Mari kita sukseskan FESTIVAL SERAYU BANJARNEGARA!!!

Friday, June 21, 2013

LADA PERDU DALAM POT

       Semua ibu rumah tangga pasti tahu lada. Tapi mungkin tidak semua tahu tentang tanaman lada. Kalaupun tahu, mungkin yang diketahuinya adalah tanaman lada yang memanjat di pohon inang. Sehingga, ketika aku mengajak beberapa ibu untuk menanam lada, sontak mereka menolak karena membayangkan rumah yang akan gelap dan rimbun karena harus ada pohon yang akan dirambati si lada. Tapi, setelah melihat lada perdu yang kutanam dalam pot, maka menanam lada bukanlah menjadi hal yang sulit. Tanaman lada yang ditanam dalam pot ini sekaligus juga berfungsi sebagai tanaman hias. Tanaman hias yang lebih bermanfaat tentunya selain karena keindahannya.
Gb. Lada Perdu Mulai Berbunga Enam Bulan Setelah Tanam
      Menanam dan memelihara lada perdu tidaklah sulit. Kali ini aku mau berbagi pengalaman bertanam lada perdu dalam pot. Tapi sekali lagi, ini murni pengalamanku saja yang tidak memiliki ilmu di bidang pertanian. Sudah sekitar sepuluh tahun aku menanam lada perdu di dalam pot. Sempat juga kutanam di tanah, tapi akhirnya kembali kutanam di pot karena lebih praktis bila akan memindah - mindahkan serta keterbatasan lahan.

Gb. Letakkan di Tempat Yang Terkena Sinar Matahari
        Pertama - tama kita siapkan bibitnya. Bibit lada disiapkan dari indukan sehat dengan cara merunduk. Batang primer indukan dirundukkan ke tanah dan ditimbun dengan tanah pada ruasnya.  Pilih batang primer yang memiliki beberapa batang sekunder, sehingga ketika siap tanam bibit sudah memiliki cabang. Setelah beberapa minggu, akan muncul akar dari ruas yang tertutup tanah tersebut. Setelah cukup kuat dengan akar yang cukup banyak, maka potong batang di bawah akar dan biarkan tanaman hidup "mandiri" selama dua atau tiga minggu. Tanaman siap dipindahkan.
         Siapkan media tanam yang gembur dan porous. Aku biasa menggunakan campuran kompos, tanah kebun dan sekam bakar dengan perbandingan 2 : 1 : 2. Sekam bakar suka kupakai karena akan memberikan porousitas yang cukup dan juga meringankan media. Sehingga mudah dipindah - pindahkan. 
          Siapkan pot atau tempat menanam yang cukup besarnya. Letakkan pecahan bata atau genting pada sepertiga bagian pot, lalu isi dengan media hingga setengahnya. Tanam bibit lada dan timbun dengan media sampai hampir penuh. Siram dengan air sampai seluruh media basah. Letakkan di tempat teduh selama beberapa minggu (sekitar dua minggu) sebelum diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Pohon lada menyukai intensitas cahaya matahari penuh.
             
Gb. Berbuah Sepanjang Tahun
Siram tanaman setiap hari. Pastikan medianya selalu gembur dan basah tapi tidak tergenang. Air yang tergenang menyebabkan akarnya membusuk atau tanaman terkena jamur. Beberapa hama yang sering dijumpai adalah kutu. Ada yang berwarna hitam, kuning atau hijau. Ada yang menyerang batang atau buah. Tidak usah disemprot dengan pestisida, bersihkan saja secara mekanik. Lain halnya kalau skalanya besar untuk industri. Ini kan hanya untuk konsumsi sendiri dalam jumlah kecil. 
            Pohon lada akan mulai berbunga sekitar enam bulan setelah tanam. Satu tahun kemudian, buahnya siap dipanen. Buah yang siap dipanen berwarna kuning atau kemerahan. Panen lada dengan cara memetik tandan buah yang tangkainya ada di ketiak daun pada ruas cabang. 
            Pohon lada yang sehat akan berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Perawatan yang penting lainnya adalah pemupukan dan repotting (memindahkan ke pot yang lebih besar) bila pohon makin rimbun. Mengganti media agar selalu gembur dan subur. 
Gb. Buah Yang Matang. Eh...ada yang busuk! :p
           Setelah dipanen, lada diolah sampai siap untuk dijadikan bumbu. Bisa dibuat lada putih atau lada hitam dan siap menyedapkan masakan kita. Hanya dengan memiliki sepuluh pot saja, sepanjang tahun tak perlu beli lada. Tertarik? Kenapa tidak mencoba?

MENANAM PANDAN DALAM POT UNTUK PERSIAPAN BULAN PUASA

       Alkhamdulillah. Tidak terasa satu tahun berlalu sejak puasa lalu dan bulan puasa akan segera tiba. Insya Allah kita diberi kesempatan untuk kembali menyambut dan mengisi hari - hari di bulan puasa mendatang dengan makin baik. Aamiin.
Gb. Tanaman Pandan Tua Calon Indukan
       Hal penting yang harus disiapkan menyambut Ramadhan adalah fisik dan mental, jasmani dan rohani. Berbagai upaya dan cara yang harus dilakukan untuk persiapan fisik dan mental ini telah banyak dikupas oleh ulama - ulama maupun para pakar ilmu kesehatan dan akan makin banyak lagi menjelang bulan puasa tiba yang Insya Allah akan jatuh pada tanggal 8 Juli 2013. 
        Makanya, untuk kali ini kita tidak akan membahas persiapan fisik dan mental itu. Sebagai ibu rumah tangga biasa, hal yang harus juga dipikirkan adalah menyiapkan menu berbuka yang istimewa tanpa harus berlebihan yang bisa diterima seluruh anggota keluarga. Biasanya adalah berbagai hidangan manis yang menggugah selera, seperti kolak, aneka bubur dan makanan manis lainnya.
          Satu tanaman yang akan menjadi favorit para ibu saat Ramadhan nanti adalah PANDAN. Yup! Pandan sebagai tanaman beraroma dan juga pewarna yang bisa membuat hidangan berbuka puasa kita makin menggugah selera. so, gak ada salahnya kalau kita siapkan tanaman ini jauh - jauh hari, sehingga bila waktunya tiba, kita tidak kelabakan karena ternyata tanaman ini menjadi tanaman langka. 
         
Gb. Anakan Pandan Siap Ditanam
Tapi, yang akan disajikan ini adalah murni pengalamanku senagai ibu rumah tangga yang tidak memiliki dasar ilmu bercocok tanam sama sekali. Benar - benar murni hanya pengalaman saja dari tahun ke tahun. Okey! Kita mulai saja ya...
Idealnya, tanaman ini dipersiapkan tiga bulan sebelumnya. Tapi, sebulan dua bulan okeylah! Bismillah...
          Pertama - tama kita pilih tanaman pandan tua yang akan kita jadikan indukan ya? Pilih yang sehat dan banyak anaknya. Biasanya daunnya mulai mengecil karena terlalu sarat dengan anakan. Lalu pilih anak - anakan tanaman pandan yang sehat dan akan kita tanam ke dalam pot atau tanah. Untuk lahan yang terbatas, sebaiknya memakai pot saja. Pisahkan anakan pandan dari induknya, dan ambil yang akarnya banyak dan terlihat sehat.
Gb. Pot dan Campuran Media Tanam
            Siapkan pot dan media tanam. Tidak harus pot baru. Wadah apapun bisa dijadikan pot. Ember, kaleng bekas, panci bekas atau apa saja yang bisa difungsikan sebagai tempat menanam. Media yang biasa kupakai adalah campuran kompos, tanah kebun dan sekam bakar dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Isi sepertiga bagian pot dengan pecahan bata atau genting, lalu masukkan media tanam sampai setengahnya.
           Tanam anakan pandan dan timbun lagi dengan media sampai hampir penuh. Siram media sampai seluruhnya basah. Hal ini bisa dilihat dari air yang mengalir dari lubang di bagian bawah pot. 
              Letakkan pot yang berisi tanaman baru di tempat yang teduh. Siram setiap hari. Tanaman pandan menyukai tempat yang banyak air dan agak lembab. Jangan lupa dipupuk ya? Dan, karena akan digunakan untuk keluarga tercinta, pakai pupuk organik saja. Aku biasa menggunakan Bioboost dari K-link. (oops! iklan! he he he...). 
             
Gb. Siram dan Letakkan di Tempat Teduh
            Gak usah pakai disemprot - semprot insektisida. Tanaman pandan relatif gak ada hama. Paling gundul karena banyak tetangga atau saudara yang minta. Karena itu, siapkan saja sekalian beberapa pot. Makin banyak makin afdol deh! Kalau ada yang minta, kasih saja sekalian sama potnya. Yang ikhlas ya, sambil diniatkan sedekah. Wkwkwkwkwk.... Satu pot cukuplah untuk satu bulan dengan pemakaian normal. Pasti deh, akan membuat yang diberi tersenyum gembira. (siapa bilang sedekah harus menunggu kaya?)


Gb. Pandan Gemuk Tiga Bulan Setelah Tanam
                 




       Dengan penyiraman dan pemupukan teratur, juga hindarkan dari bekicot (hama paling sering dijumpai), dalam dua atau tiga bulan, pandan sudah gemuk dan siap dieksekusi, eh.. dijadikan bagian penyedap masakan untuk berbuka kita. Kalau ingin daun yang besar - besar, tiap ada anakan yang muncul sebaiknya dibuang saja. Tanaman pandan dalam pot ini bisa bertahan satu hingga dua tahun sebelum akhirnya harus diremajakan kembali. 
Bayangkan kolak tanpa pandan. Tetap enak sih, tapi kurang sip!
Jadi, tunggu apa lagi, ayo siapkan sekarang juga. Selamat mencoba!