Saturday, April 14, 2012

MAKAN SIANG SERIBU LIMA RATUS RUPIAH?

          Hari gini ada makan siang seribu lima ratus rupiah? Kalaupun ada, makan siang makan macam apa? Bagaimana kualitasnya? Dan sebagainya... Gak salah si, kalau ada pertanyaan semacam itu di jaman segala macam harga harus "menyesuaikan", kata yang lebih halus untuk naik alias melambung tinggi. Apalagi bila pertanyaan itu dilontarkan oleh teman - teman di kota. Dalam pikiran mereka, paling nasi kucing.

Gambar. Cukup Rp 1.500,00 saja! 
          Tapi kenyataannya, ada kok. He he he.... tapi jangan mencari di kota ya? 
         Alkhamdulillah, aku harus bersyukur tinggal di Kabupaten alias desa, di mana untuk hal - hal yang bersifat lokal, tentu saja masih sangat terjangkau. Apalagi sebelumnya aku sempat tinggal di kota yang biaya hidup sehari - hari lumayan menguras gaji. 
        Di sini, aku masih bisa makan siang di kantor hanya dengan seribu rupiah atau seribu lima ratus rupiah. Tentu saja jangan bayangkan itu adalah makanan mewah. Tapi dari kualitas (kandungan gizi dan kebersihan) maupun kualitas, lumayan untuk sebuah makan siang. 
         Pilihan pertama yang aku suka untuk makan siang murah meriah ini adalah nasi merah dengan kelengkapannya. Nasi merah? Yup! Di sini masih mudah untuk mendapatkan nasi merah siap santap. Kalau kita mau jalan ke pasar, biasanya dijajakan keliling oleh mbok - mbok bakul tenongan. Kita tinggal bilang saja sesuai keinginan, maka akan dibungkuskan pesanan kita dengan bungkusan daun pisang. (nature!)
          Sebungkus nasi merah dengan urap sayur, ikan asin bisa diperoleh cukup dengan seribu rupiah. Nasi merahnya sekitar 200 gram, dua potong ikan asin, urap sayur dan kering tempe. Cukup kenyang kan? Ditambah lima ratus rupiah bisa mendapatkan lauk tambahan berupa tempe, tahu goreng atau telur dadar. Aku sendiri lebih suka menambahkan kerupuk. He..he..he... (orang jawa)
        Kalau bosan dengan nasi merah, bisa pilih nasi putih, nasi leye atau nasi jagung. Pilihan yang bervariasi, sehingga tidak akan terpaku hanya pada nasi putih saja. Pilihan sayur dan lauk lainnya juga ada, seperti sate telur, baceman dan gorengan lainnya. Pokoknya murah meriah dan bagi yang sedang menjalankan program diit, sepertinya cocok. Tak terlalu banyak dan Insya Allah sehat.
          Walaupun begitu, untuk makan siang sebenarnya aku lebih suka membawa dari rumah. Jelas lebih terjamin kualitasnya. He..he..he..

No comments:

Post a Comment