Karya : Salsabilla Hanna Zakiyah
Kelas : IVB
Sekolah : SDIT Permata Hati
Banjarnegara
Gb. Penghiburku, yang salah satu keinginannya adalah menjadi penulis. Semoga terkabul, Nak. |
Suatu hari...
“Hei,kapan kita mulai?Aku sudah
tak sabar,”Tara mengawali pembicaraan saat mereka berlima berkumpul di Taman
Indah.
“Bagaimana kalau besok?Kita
kumpul di dekat sungai Jongglo sekitar jam 10.35 saja.Persiapannya yang
lengkap,”jelas Ica.Indri hanya diam sambil menahan takut.
“Benar juga.Yang paling penting
adalah kompas!Tanpa kompas,kita pasti akan tersesat,”kata Irvan.Semuanya
mengangguk setuju dengan santai kecuali Indri.
“Indri,bagaimana dengan kamu?”tanya Ica pada Indri.Dengan
takut-takut,Indri mengangguk.
“Hei, bukankah yang paling penting dibawa adalah makanan? Nyam...Ini
enak. Kalian mau?”tawar Dodo sambil menjulurkan tangannya yang membawa sekotak
getuk goreng. Semuanya mengangguk lalu mengambil. Tak lupa berterima kasih.
Setelah mereka semua selesai berkumpul,mereka pulang kerumah
masing-masing dengan perasaan yang mereka alami sendiri.
Dirumah Tara...
“Ayah,ibu,izinkan aku ya,untuk
berpetualang bersama teman-teman dihutan belakang sungai Jongglo,ya?Aku ingin
ikut.Boleh tidak?”pinta Tara pada kedua orangtuanya.Ayah dan ibu Tara tersenyum
sambil menatap Tara.
“Tentu boleh,Tara.Karena dirimu menyukai petualangan.Dan
jangan lupa,bawa bekal yang banyak,tenda,pakaian,payung,dan kompas.Serta
teropong,”jelas ayah Tara.Ibunya mengangguk.Dan berjanji akan membuatkan Tara
bekal yang sehat.
Dikamar, Tara menyiapkan barang-barang yang akan Ia bawa besok.Ia
menggunakan tas besar bewarna hitam dan bertuliskan “S”.Pertama-tama,Tara
meletakkan beberapa pakaian,kedua,ia meletakkan jas hujannya yang bewarna biru
tua dan juga penerang,ketiga,ia nanti akan meletakkan bekal-bekalnya.
Di tas bagian depan,Ia meletakkan teropong dan kompas serta
alat tulis.Ia juga diberikan sedikit uang oleh Ayah dan Ibu Tara.Dan ia
letakkan di tas bagian depan itu juga.
“Tara,sudah mandi?Kalau belum,cepat mandi.Bibi akan
menyiapkan sup sayur dan air putih,”tiba-tiba,ada yang mengagetkan Tara dari
bawah.Suara itu seperti suara ibu.
“Baiklah!Aku akan mandi sekarang,”jawab Tara.
Setelah Tara selesai mandi,Ia segera turun kebawah untuk
makan malam.Saat makan malam,Tara terlihat lahap.Sepertinya,Tara lapar.
Setelah makan malam,Ia segera ke
kamarnya.Sebelumnya,Ia meminta ibunya untuk membuatkan makanan untuk bekal
besok saat berpetualang secepat mungkin.
“Baiklah,Tara.Ibu janji.Kamu tidur saja,agar besok tidak
bangun siang,”ujar ibunya.
“Baiklah,bu.Selamat malam!”teriak Tara saat akan ke
kamarnya.
Kukuruyuukk...Kukuruyuukk...
Ayam Jago membangunkan Tara dari tidur lelapnya.Ia bangun
dengan rasa senang.Karena,Ia akan berpetualang bersama sahabat-sahabatnya.
“Ah,aku belum menyiapkan tenda.Aku akan membawa dua selimut
tebal,bantal,dan guling.Bekalnya!Ibu...Bekalnya sudah siap?”kata Tara.
“Tentu sudah,Tara.Sekarang,lebih baik kau mandi lalu
menyiapkan apa yang belum kau siapkan,”ujar ibu.
“Baiklah,ibu!”
Setelah Tara mandi, ia sarapan dengan Nasi Goreng. Lalu
menyiapkan tenda, bantal, guling dan
bekal-bekalnya yang belum ia letakkan didalam tas.Ia sepertinya sudah tidak
sabar karena Tara selalu tersenyum.
Sudah jam
10.35.Ia diantarkan ayahnya ke sungai Njongglo.Setelah sampai disana,Tara
melihat Ica, Irvan, Dodo dan Indri. Seperti biasa,Dodo sibuk dengan makanannya.
“Hai, sudah kumpul semua?Diperbolehkan tidak?”Tara
mengawali pembicaraan.
“BOLEH DONG!!!” ujar mereka keras sekali.
“Wah...Kalau begitu, kita mulai saja, sekarang!” ucap
Tara.
“Baiklah.AYAH,IBU KAMI BERANGKAT!!!” teriak mereka
semua keras sekali pada orangtua mereka masing-masing.Orangtua mereka tersenyum
dengan bahagia.
Mereka pun memasuki hutan itu.Indri sepertinya
ketakutan.Tetapi,Ica menyemangatinya.Hutannya terlihat gelap sekali.Mereka pun
mengeluarkan penerang masing-masing.
Saat di hutan...
“Aduh!”teriak Ica saat sedang berjalan menyusuri hutan
bersama teman-temannya.
“Ica,ada apa denganmu?”ujar Indri cemas.
“Kakiku sakit sekali.Sepertinya aku menginjak
sesuatu.Perih sekali...,”jawab Ica lemas.Indri segera melihat telapak kaki
Ica.Ternyata,Ica menginjak duri pohon Dinamit!
“Ica,kau...kau menginjak duri pohon dinamit!”ucap
Irvan.
“Duri pohon dinamit?!Itu beracun!Untunglah,aku membawa
kotak darurat di dalam tasku.Dodo,bisa tolong ambilkan?”pinta Ica kepada Dodo
yang selalu makan adri tadi.
“Um...Nyam Nyam...Baiklah,”kata Dodo sambil mengunyah
makanannya.
“Ini.Habis nih,makananku.Makan nanti saja,deh,”ujar
Dodo.
Lalu,Tara mencabut duri
itu.Dan,berhasil.Indri mengobati luka Ica menggunakan obat merah.Lalu,Ia perban
kecil.Irvan mengeluarkan kompasnya yang bewarna kuning tua. Dodo hanya khawatir
sambil duduk diatas batu.
Gludak Gludak! Bruumm...!!!
Terdengar suara aneh seperti
raksasa berjalan.Untunglah,luka Ica sudah dibalut.Indri mulai takut.Tara
kaget.Begitupun Ica,Irvan,dan Dodo.
“Aduhhh...Bagaimana ini?Tamatlah kita,”ujar Dodo panik.
“Husss...Jangan mudah menyerah!”semangat Tara.
“Lebih baik,kita berjalan ke arah kanan saja.Agar bunyi itu
tidak mengejar kita.Lalu,kita beristirahat sebentar di tanah itu,”saran Ica
sambil menunjuk tanah lapang yang luas dan kosong di hutan.Semuanya
menyetujui.Lalu,mereka mulai berjalan.
Setelah sampai,mereka
beristirahat.Mereka memakan bekal mereka.Mereka makan dengan lahap.Terutama
Dodo.
Setelah mereka beristirahat,mereka melanjutkan
petualangan.Sekarang,hari sudah mulai gelap.Ica,Dodo,dan Irvan mengeluarkan
lampu minyak.Irvan dan Ica membawa dua lampu minyak.Mereka berdua memberikan
salah satu lampu minyak mereka kepada Indri dan Tara.Indri dan Tara juga
mengeluarkan penerang.
“Gelap sekali.Eh,aku melihat tanah kosong!Kita dirikan
tenda disitu saja!”usul Tara.Semuanya menyetujui.Lalu,mereka mendirikan tenda
di tanah kosong.Irvan membawa tenda berukuran sedang untuk berdua dengan
Dodo.Tara yang membawa tenda dengan ukuran besar juga untuk bertiga dengan
Indri dan Ica.Setelah membangun tenda,mereka mencari kayu bakar untuk
menyalakan api unggun.Setelah mengumpulkan kayu bakar cukup banyak,mereka
menyalakan api unggun.Tetapi,tidak ada yang membawa penyala api.
“Mengapa tak ada yang membawa? Oh,ya! Seperti yang di
ajarkan di pelajaran IPA, kita menggesek-gesekan satu batu dengan batu lain
yang berukuran sama. Lalu, batu itu akan menghasilkan percikan api,”terang Ica.
“Betul juga. Ayo,lakukan,”ajak Tara.Semuanya
mengangguk.
Semuanya sudah siap. Kini hari
sudah sangat gelap. Untunglah tidak hujan. Malam ini terlihat cerah karena
adanya sinar bulan purnama yang terang. Serta api unggun yang dihasilkan Tara
dan sahabat-sahabatnya sendiri.
“Irvan,jam berapa sekarang?”tanya Dodo pada Irvan.
“Aduh,jam setengah tujuh malam!Teman-teman,ayo shalat
maghrib!”ajak Irvan pada sahabat-sahabatnya.
“Ayo.Indri,kau membawa rukuh dan sajadah?”tanya Tara
pada Indri.Indri mengangguk.Lalu,mereka shalat maghrib bergantian.Cara
menentukan kiblatnya dengan kompas kiblat yang Ica bawa.
Setelah shalat maghrib...
“Hoahhh...Aku mengantuk dan ingin tidur.Bagaimana
kalau kita tidur sekarang saja?”ujar Dodo.Irvan ikut menguap.
“Iya...,”kata Irvan.Ica dan Tara masih asyik mengobrol
didekat api unggun.Indri mendekati mereka.
“Ca,Ra,tidur,yuk.Aku mengantuk,”kata Indri.
“Aduh...Aku juga.Yuk,tidur!”ajak Tara.Mereka
mengangguk.
Kukuruyuk...
Terdengar suara ayam jantan membangunkan mereka
semua.Mereka bangun sambil mengusap-usap mata.Mereka berharap,tidak ada
kejadian apapun pada tadi malam.Mereka pun keluar dari tenda...
“HAH?!”teriak Tara saat keluar dari tenda.Semuanya
kaget bukan kepalang karena Tara teriak keras sekali.
“Ada apa? Pagi-pagi kan,seharusnya tersenyum
bahagia.Tapi,kenapa kamu teriak?”tanya Ica penasaran.
“Lihat, kawan!”pinta Tara. Semuanya pun keluar dari
tenda dengan langkah biasa.Setelah melihat keadaan,mereka pun berdiri tegap dan
kaget seperti kijang melompati genangan lumpur.
”Astaghfirullahal’adzim!”teriak
mereka.
Ternyata,keadaan berubah! Kemarin sore yang keadaan
masih baik-baik saja,sekarang menjadi hancur.Api unggun padam dengan
sendirinya, kayu bakar berserakan, bahkan,ada beberapa pohon yang rindang
disekitar mereka tumbang. Bahkan tenda Irvan pun juga sedikit robek!
“Sebenarnya apa yang terjadi?”tanya Tara.Semuanya
menggelang keras.Indri mulai ketakutan.
“Aduh...Kalau begitu, lebih baik kita berkemas saja. Dan
segera kembali!”perintah Tara.Semuanya mengangguk lalu mereka semua berkemas.
“Sudah
semua.kan?”tanya Dodo.
“Sudah.Mari
kita pulang.Hei,ada yang membawa kompas?”tanya Irvan.
“Aku membawa.Sebentar...Ah,ini!”kata Tara sambil
menjulurkan kompasnya kepada Irvan.
“Tunggu.Irvan,bukankah kau membawa kompas?”tanya
Ica keheranan.
“Benar.Tetapi,kompasku
rusak karea kejadian aneh itu,”jawab Irvan.
“Ya,sudah.
Mari kita lanjutkan perjalanan,”ajak Ica.Semua menuruti.
Saat mereka berada ditengah perjalanan,ada
bunyi yang sangat aneh.Suaranya seperti auman singa. Saat Tara dan Indri
menoleh kesebelah kiri,mereka berdua melihat singa! Mereka berdua kaget dan
memberi tahu kepada yang lainnya.
“Teman-teman,ada singa disebelah kiri
kalian! Kini aku tak bercanda!Lariii...!!!”teriak Tara disertai berlari bersama
sahabat-sahabatnya itu dengan nafas terengah-engah. Ternyata,singa itu mengejar
mereka!
“Aduhhh...Kita akan berlari ke
arah mana?”tanya Dodo kebingungan saat melihat dua gua dengan jalur berbeda.Sebentar
lagi,singa itu sepertinya akan menggigit salah satu diantara mereka. Indri
rasanya ingin berteriak kencang sekali.
“Aku tidak akan berteriak,Tara. Tenggorokanku terasa sakit
karena memakan permen pahit tadi malam,”kata Indri sambil memegangi
tenggorokannya.
“Kita berlari ke arah kanan
saja.Ayo!”teriak Dodo.Mereka semua mengikuti arah yang Dodo maksud.Setelah lari
cukup jauh,mereka merasa singa itu tak mengejar mereka lagi. Mereka
sangat senang. Tiba-tiba,Tara melihat sungai yang mirip seperti sungai Jongglo.
Tara menjerit kegirangan.
“Kawan-kawanku,sungai Jongglo
didepan mata! Berlarilah segera ke arah
sungai itu!”perintah Tara. Semua sangat senang.Lalu,berlari dan berlari
kencang ke arah sungai yang dinanti itu.
Akhirnya, mereka sampai kembali di sungai
Jongglo.Mereka berjanji akan
mengingat petualanagan satu hari itu.Mereka pun kembali ke rumah
masing-masing.Tara pun juga.Ia menceritakan pengalamannya saat berpetualang
menyusuri sebagian hutan.
Wah,petualangan
bersama sahabat memang seru dan menyenangkan sekali! Bahkan, ketakutan Indri
sudah mulai menghilang karena petualangan bersama sahabat!
=SELESAI=
Banjarnegara, 25 Mei 2011