Thursday, March 22, 2012

JANGAN BIARKAN ORANG LAIN MENGATUR TINDAKANMU!

        Kembali harus berangkat ke luar kota. Kali ini untuk mengikuti Rapat Konsultasi Teknis Pelayanan Farmasi yang rencana akan diselenggarakan di Hotel Grand Pasundan, Bandung pada tanggal 20 - 22 Maret 2012. 
   Sebenarnya panitia dari Dinas Kesehatan Provinsi sudah berupaya untuk mengkoordinir keberangkatan peserta dari Jawa Tengah. Tapi lagi - lagi harus menggunakan pesawat dan berkumpul di Semarang. (ini benar - benar kendala!) Aku harus ke Semarang dan perjalanan akan menempuh waktu kurang lebih empat jam. 
       Akhirnya, setelah memberitahu panitia (melalui rekan kerja di kantor), aku tidak ikut rombongan dan naik travel dari Purwokerto. Aku memesan tiket seharga Rp 130.000,00 dengan keberangkatan jam 07.00 pagi dari Purwokerto, karena sesuai jadual, acara akan dimulai pukul 15.00 wib. Dengan asumsi dan harapan perjalanan akan lancar, sekitar jam 14.00 wib aku akan sampai di Bandung.
     Pada hari H, aku bersiap mulai jam 03.00 pagi karena akan dijemput travel dari Semarang ke Purwokerto setelah subuh. Pukul 05.15 travel dari Semarang datang, dan aku sampai di agen travel pukul 07.15 wib setelah sebelumnya mengantar para penumpang ke alamat masing - masing. 
     Demi mengejar waktu pemberangkatan jam 07.00, pengemudi travel dengan halus menginformasikan kepada penumpang terakhir bahwa dia tidak bisa mengantar sampai depan rumahnya, apalagi alamat yang dituju memang sudah di luar area antar jemput penumpang dari travel tersebut. Ada sedikit perasaan tidak enak, dan aku meminta maaf. Walaupun seandainya pengemudi tersebut memutuskan untuk mengantar penumpang tersebut, aku tak keberatan. Toh bila aku terlambat juga bukan karena aku, dan dari pihak agen akan menunggu aku. Tapi aku lebih melihat bahwa alasan utama pengemudi tersebut lebih karena lelah. kulihat sekilas, memang dia terlihat kusut dan letih, juga mengantuk.  
        Di agen travel tersebut, ada dua orang ibu yang juga menunggu untuk berangkat ke Bandung. Kami bertiga menunggu. Pukul 08.00 wib, belum ada tanda - tanda travel akan berangkat. Kupikir, karena aku terlambat, travel sedang menjemput penumpang yang lain daripada menungguku. Tapi sampai pukul 09.00 wib, tak juga ada informasi kapan travel akan berangkat. Aku mulai menghitung - hitung waktu perjalanan. Aku masih berharap bisa tiba tepat waktu. Tapi ketika sampai pukul 09.30, belum berangkat juga, para calon penumpang mulai gelisah, termasuk aku tentunya. Rasanya ingin menagis! Salah seorang ibu mau mencari travel lain. Aku coba menanyakan pada karyawan agen tersebut kenapa belum berangkat. Jawabannya karena menunggu penumpang lainnya. Hah?! Menunggu penumpang lainnya dengan menelantarkan penumpang yang lainnya lagi?
     Seorang bapak yang juga akan ke Bandung mulai marah - marah. Aku sendiri memilih untuk bertanya baik - baik kenapa belum berangkat? Lagi - lagi tanpa penjelasan yang memuaskan. Jelas aku akan terlambat sampai di tempat. Akhirnya aku memilih diam sambil membaca buku, walaupun sesungguhnya tidak bisa konsentrasi karena gelisah dan mulai kecewa dengan pelayanan agen travel ini. Tapi kupikir, kalau aku marah - marah juga tidak ada gunanya. Buang - buang energi tak bermanfaat. Toh, sudah terlambat juga.
       Akhirnya jam 10.15 wib, penumpang yang ditunggu datang. Ternyata rombongan keluarga mau kondangan besok. Dari penjelasan pengemudi travel yang sempat kutanya, karena mereka minta berangkat bersama - sama (10 orang dalam 2 kendaraan). Alamaaaakkkk...!!! Ini yang namanya mayoritas mengalahkan minoritas, tanpa mau tahu bahwa yang minoritas juga punya kepentingan. Kalau mau berangkat bersama - sama, kenapa gak carter saja? Aku hanya bisa geleng - geleng kepala melihat wajah - wajah "tanpa dosa" yang membuat penumpang lain harus menjadualkan kembali kegiatannya. 
     Jam 10.30 wib, barulah travel berangkat ke Bandung setelah ada sedikit "keributan" untuk pengaturan tempat duduk penumpang. Aku memilih diam dan "menurut" saja bagaimana tempat duduk akan disesuaikan.
        Hal yang aku sesalkan dari insiden ini adalah, tidak ada penjelasan apapun dari pihak agen travel mengapa ini terjadi, tidak ada upaya untuk mengakomodasi penumpang lain yang sudah buru - buru datang tepat waktu karena perhitungan pelaksanaan kegiatan. Yang lebih menyedihkan, tidak ada permintaan maaf, apalagi kompensasi dari pihak agen dan pihak keluarga yang telah menyebabkan penumpang lain "terlantar" lebih dari tiga jam!! 
        Tapi dari semuanya, ada satu hal yang membuat aku lega, yaitu aku bisa menahan kata - kataku, emosi dan kemarahanku. Aku bisa sama sekali tidak marah untuk hal ini. Aku bisa tetap tersenyum walaupun aku tahu aku akan terlambat mengikuti kegiatan. Aku bisa membuat diriku menjadi tuan untuk diri sendiri dengan tidak membiarkan orang lain "mengatur" tindakanku!
          Dan akhirnya, aku bisa menikmati perjalananku dengan gembira, walaupun aku harus kehilangan dua sesi acara diskusi panel di Rakonas kali ini. Aku menemukan satu lagi mutiara dalam perjalananku kali ini. Dan aku ingin menemukan kembali mutiara - mutiara dalam setiap perjalanan hidupku. Terimakasih, Allah.